Anda Pun Bisa Melakukan PERTOLONGAN PERTAMA

Maret 28, 2011 at 8:26 am (Pertolongan Pertama / First Aid / Emergency Medicine) (, , )

Ratusan nyawa melayang sia-sia di jalan akibat kecelakaan. Ironisnya, banyak dari korban tersebut sebenarnya dapat diselamatkan nyawanya bila pertolongan pertama dilakukan dengan benar dan cepat. Sayangnya sangat sedikit di antara kita yang mengetahui apa yang seharusnya dilakukan bila menemukan seseorang yang menjadi korban kecelakaan.

Di sini akan dibahas tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Mungkin istilah kecelakaan disini agak kurang tepat, karena P3K sebenarnya tidak hanya melakukan pertolongan kepada seseorang yang mengalami kecelakaan tetapi kepada semua kejadian yang memerlukan pertolongan segera. Jadi kita gunakan istilah ‘PERTOLONGAN PERTAMA’ saja.

Sering kejadian seseorang yang ingin menolong korban kecelakaan malah akan membuat cedera yang dialami korban makin berat. Satu hal yang perlu diingat adalah Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban untuk mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis resmi.

Kunci utama dalam melakukan pertolongan pertama adalah persiapan diri dalam menghadapi hal-hal yang bersifat darurat.

DEFINISI PERTOLONGAN PERTAMA

Bantuan atau tindakan awal yang diberikan kepada korban cedera maupun penyakit mendadak (akut) sebelum bantuan tenaga terlatih atau ambulans tiba, dengan menggunakan materi atau fasilitas yang tersedia saat itu.

TUJUAN PERTOLONGAN PERTAMA

1.      Menyelamatkan jiwa.

2.      Mencegah kondisi memburuk atau cacat.

3.      Menunjang penyembuhan.

BEBERAPA LANGKAH DASAR DALAM PERTOLONGAN PERTAMA

Secara umum, langkah Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah :

1.      Harus tenang! Hanya orang yang tenang yang bisa membantu orang lain.

2.      Selamatkan diri Anda terlebih dahulu, kemudian orang sekitar Anda – Periksa keadaan bahaya lalu lintas, kebakaran, aliran listrik, atau apa saja yang mengancam keselamatan Anda, orang lain, dan korban. Dekati korban setelah kondisi benar-benar aman.

3.      Mintalah bantuan. Jangan tinggalkan korban sendirian. Kirim orang lain untuk segera cari pertolongan. Bila Anda satu-satunya orang yang berada di tempat kejadian dan bantuan tidak kunjung tiba, Anda bisa pergi tinggalkan korban untuk cari pertolongan.

4.      Hubungi Rumah Sakit atau fasilitas medis terdekat. Pesan yang diberikan kepada layanan gawat darurat harus singkat: di mana lokasi korban, kondisi korban, dan berapa banyak korban.

5.      Jangan pindahkan korban patah tulang atau bagian belakang tanpa tandu.

6.      Jangan berikan makanan atau minuman kepada korban bila korban tidak sadar atau setengah sadar.

7.      Segera transportasikan korban ke pusat pelayanan kesehatan.

Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban, segera evakuasi korban ke sentral pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu diingat bahwa pertolongan pertama hanyalah sebagai tindakan menyelamatkan jiwa dan mengurangi kecacatan, bukan terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter atau tenaga medis yang berkompeten.

Catatan :

SETIAP DETIK SANGAT BERHARGA BAGI KORBAN. LAKUKANLAH TINDAKAN PERTOLONGAN SECEPAT MUNGKIN !!!


TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA BEBERAPA KASUS

I. PINGSAN

Hilangnya kesadaran sementara akibat aliran darah ke otak kurang.

Gejala dan Tanda :

  • Pandangan kabur atau berkunang-kunang.
  • Limbung, lemas, hingga jatuh.
  • Gelisah.
  • Wajah tampak pucat.
  • Kulit dingin dan lembab.
  • Nadi lambat dan lemah.

Penanganan :

  • Baringkan, tungkai tinggikan.
  • Longgarkan pakaian.
  • Beri udara segar.
  • Jangan beri makan ataupun minum selama pingsan atau belum sadar penuh.
  • Periksa cedera lain.
  • Pulih, istirahatkan beberapa menit.
  • Evaluasi napas dan nadi.

II. HEAT STROKE (Serangan Panas)

Heat stroke adalah kondisi mengancam jiwa dimana suhu tubuh mencapai lebih dari 40°C atau lebih. Terjadi akibat paparan suhu tinggi yang ekstrim, sehingga tubuh kehilangan cairan dan garam melalui keringat yang berlebihan.

Heat stroke dapat disebabkan karena kenaikan suhu lingkungan, atau aktivitas yang dapat meningkatkan suhu tubuh. Apapun penyebabnya diperlukan penanganan medis segera untuk mencegah kerusakan otak dan organ lain.

Gejala dan Tanda Awal :

  • Kenaikan suhu sampai 40°C atau lebih merupakan salah satu tanda utama.
  • Kram otot yang menyakitkan. Biasanya pada otot perut, kaki, tangan.
  • Sakit kepala seperti ditusuk-tusuk
  • Mual, lemas, dan merasa lelah.
  • Kulit memerah.

Gejala dan Tanda Lebih Lanjut :

  • Otot terasa lumpuh
  • Kulit panas, memerah dan tidak berkeringat (kering) à Jika heat stroke disebabkan oleh karena suhu lingkungan yang sangat panas, maka kulit cenderung terasa panas dan kering saat disentuh. Sedangkan jika disebabkan oleh karena aktivitas yang berlebihan, maka kulit terasa lembab.
  • Denyut nadi cepat dan lemah.
  • Pernapasan cepat dan dalam (terasa berat).
  • Penurunan kesadaran.
  • Gejala saraf lain, misalnya kejang, halusinasi, atau tidak dapat mengerti keadaan sekitar secara sementara.

Pertolongan Pertama :

  • PRINSIP : Sebisa mungkin dinginkan korban..!
  • Bawa ke tempat teduh dan sejuk. Posisikan senyaman korban.
  • Lepaskan pakaian tebal pada korban, jika perlu korban tidak usah memakai pakaian à agar keringat dapat menguap.
  • Selimuti korban dengan kain yang sudah dibasahi dengan air.
  • Kompres pada daerah ketiak, pergelangan tangan, leher, dan lipat paha korban dengan es batu yang dilapisi kain atau plastik
  • Jika korban sadar, berikan air minum yang sejuk atau minuman dengan kandungan elektrolit (mis. air bergaram atau jus) dengan jumlah banyak tapi tidak terlalu cepat, kurang lebih sekitar 1 gelas air setiap 15 menit
  • Awasi pernapasan dan denyut nadi korban.

III. LUKA BAKAR

Penanganan :

  • Jauhkan atau matikan penyebab/sumber.
  • Awasi kemungkinan dehidrasi pada luka bakar luas.
  • Siram atau aliri dengan air.
  • Cari bantuan medis.
  • Apabila bantuan medis terlalu lama datang, tutupi luka yang sudah dingin dengan kasa atau kain lembab yang tidak menempel pada luka à untuk mencegah infeksi.
  • Jika korban sadar, dan meminta, berikan minum à untuk menggantikan cairan yang hilang.

JANGAN :

  • Melepaskan kain/baju yang melekat pada luka bakar à gunting di sekelilingnya.
  • Memakai kapas atau bahan berbulu untuk menutupi luka à akan melekat pada luka.
  • Menusuk atau memecahkan gelembung lepuh.
  • Mengoleskan mentega, kecap, pasta gigi, losion, krim, salep, atau benda asing apapun.
  • Mendinginkan berlebihan (misal: pakai es).

IV. SENGATAN LISTRIK / KESETRUM

Penanganan :

  • Matikan aliran atau pisahkan kontak korban dari sumbernya (kabel atau alat listrik). Jangan menarik korban langsung! Gunakan tongkat panjang yang kering seperti gagang sapu untuk menjauhkan sumber aliran tersebut atau untuk mendorong bagian tubuh korban yang terkontak dengan sumber aliran.
  • Rawat luka jika ada, lalu cari bantuan medis.

PERHATIKAN :

  • Jangan menggunakan bahan yang dapat menghantarkan listrik seperti besi atau logam lainnya untuk memisahkan kontak korban dengan sumber listrik.
  • Pastikan tidak ada air di sekitar Anda karena Anda juga bisa ikut terkena sengatan listrik.
  • Upayakan menggunakan alas kaki yang bersifat isolator (penghambat arus listrik), seperti sandal karet yang kering, atau berdiri di atas keset tebal yang kering.

V. LUKA TERBUKA / PERDARAHAN

Tanda :

  • Tampak jelas luka (kulit rusak).
  • Tampak ada perdarahan.

Kendalikan/hentikan perdarahan dengan T I T :

T – Tekan langsung

  • Tekan bagian tubuh yang luka à pembalut steril, kain atau baju bersih, tangan.
  • Tutup luka dan balut dengan erat.

I – Istirahatkan

T – Tinggikan

  • Angkat bagian tubuh yang luka lebih tinggi dari posisi jantung korban.

VI. TERSEDAK

Tanda :

  • Batuk-batuk
  • Bisa sampai tak dapat berbicara, bernapas atau batuk.
  • Kedua atau satu tangan mencengkeram leher.

Penanganan :

  1. Korban disuruh batuk (membatukkan diri) dengan posisi tubuh agak membungkuk.
  2. Berikan 6-10x hentakan perut à penolong merangkul dari belakang; posisi tangan di antara pusar dan taju pedang tulang dada; hentakan ke arah belakang atas (45°).
  • Untuk wanita hamil, perut gemuk, anak kecil, bayi, lansia > 60 tahun:  Lakukan hentakan dada (4x).
  1. Periksa, apakah sumbatan benda asing telah keluar.
  2. Bila belum berhasil, kombinasikan hentakan perut dengan 4x pukulan punggung à titik pukulan di antara kedua tulang belikat, dengan tumit/pangkal telapak tangan.

SEKIAN… SEMOGA BERMANFAAT

Tinggalkan komentar